Ilmuwan dari The Telecommunications Research Center di Vienna datang dengan ide  menggunakan desain eye tracker untuk analisis penggunaan web di jalan untuk menjelajah melalui pemandangan kota.
Mereka menghubungkan alat ke smart phone yang mempunyai fitur Kompas dan GPS ( untuk mengidentifikasi posisi dari pengguna ). Alat tersebut dilengkapi dengan 2 kamera yang salah satunya digunakan untuk mendeteksi gerakan mata pengguna dan yang satunya lagi digunakan untuk melihat benda yang dituju. Sebenarnya, para peneliti menginstal sensor yang dapat mengidentifikasi gerakan mata pengguna baik nke atas maupun ke bawah. Kemudian alat tersebut dipasang di helm sepeda.
Ketika pemakai helm menutup matanya dalam 2 detik, alat tersebut mulai mencari informasi tentang bangunan maupun monument yang dilihat pemakai. Sistem tersebut segera mengakses komputer dan mencari referensi data base seperti Google Earth. Setelah mencari, informasi yang diperoleh ditransfer menuju smartphone, menginformasikan Physorg.
“Kita ingin membuat system yang sebisa mungkin bersifat non-intrusive, jadi kita menggunakan text ke mesin pembicara. Data diterima melalui suatu bagian telinga. Ini akan menjadi seperti indra keenam,” kata Matthias Baldauf, salah satu anggota tim peneliti.
Powered by www.infoniac.com